Bolmong, MT – Gereja Immanuel, merupakan gereja tertua di Desa Otam, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Sekitar 78 Tahun usia berdirinya rumah ibadah umat Kristiani ini, hingga saat ini masih berdiri kokoh dan menjadi saksi betapa bangunan religius ini sangat dihargai dan sangat dihormati.
Seakan Gereja ini sebagai perekat hubungan antara umat Kristiani dan umat Islam. Terletak di tengah-tengah pemukiman yang padat masyarakatnya berkeyakinan Muslim (Islam). Depan, belakang, samping kanan, kiri, sangat berdekatan dengan rumah-rumah warga yang juga beragama Islam. Namun, warga sekitar merasa tidak terganggu akan kehadiran rumah ibadah tersebut.
Para jemaat tetap merasa tenang, nyaman, damai melaksanakan ibadah di Gereja ini. Masyarakat adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ormas, tidak pernah melarang, menghalangi, atau apapun bentuk upaya pelarangan melaksanakan ritual keagamaan di Gereja ini.
Inilah adalah salah satu bukti toleransi yang kuat, yang bukan hanya keluar berkoar lewat mulut, akan tetapi toleransi itu sesungguhnya keluar dari keihklasan hati.
Dosen Filsafat Agama Islam Institut Agama Islam (IAK) Kotamobagu, Ustadz Allie Anthonie S. Ag, mengatakan saling menghargai antar umat beragama itu sangat penting. Tak peduli agamanya apa, selama diakui oleh Negara, maka kewajiban warga Negara untuk saling menjaga. Sebab, agama apapun tidak pernah mengajarkan kekerasan.
“Bhineka Tunggal Ika sangat jelas maknanya, kita beda keyakinan, suku, adat istiadat, warna kulit dan lain sebagainya, tapi dalam satu kesatuan NKRI,” kata Ustadz Allie, Sabtu (1/2).
Senada Camat Passi Barat Maarif Mokodompit mengatakan Gereja itu sudah lama berdiri, dan menjadi salah satu situs sejarah kegamaan di BMR, dan hingga saat ini masih terjaga, baik bangunannya maupun jemaatnya.
“Disini kami hidup berdampingan, bila Natal tiba, organisasi Islam seperti GP Ansor turut menjaga prosesi ibadah saudara kita Kristiani. Sampai saat ini sangat aman, dan mari kita jaga bersama,” kata Maarif.
(fahmi)
Comment