[FEATURE] Peran Guru BK kepada 1800-an Siswa SMK N 1 Kotamobagu dimasa Covid-19

mediatotabuan.co, Kotamobagu — 1800-an pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kotamobagu, tak bisa belajar dalam kelas. Pun gara-gara Covid-19, Praktik Kerja Industri (Prakerin) hanya dilaksanakan dalam lingkungan sekolah, itupun secara bergantian.

Program bimbingan konseling (BK) dalam lingungan sekolah juga tak dapat dilaksanakan maksimal. Tapi, ditengah Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, perubahan perilaku mematuhi protokol kesehatan menjadi fokus kerja Guru BK.

Salah satu Guru BK SMK N 1 Kotamobagu, Dra Nurlin Mokoginta MM sempat diwawancara media ini. Tugasnya memberikan konseling kepada 15 kelas jurusan multi media di sekolah ternama di Kotamobagu itu.

Padahal tujuan konseling untuk mengidentifikasi kebutuhan bidang pribadi, sosial, belajar dan karir yang merupakan karir masa depan para siswa, bagaimana menghadapi rintangan dan mencapai prestasi, selain memberi pendampingan bagi pelajar yang memilik masalah.

Tapi ditengah Pandemi Covid-19, akhirnya konseling lebih difokuskan untuk penanganan memutus mata rantai penyebaran Corona. Guru BK pun dituntut untuk lebih aktif bagaimana mengubah perilaku siswa agar mematuhi protokol kesehatan dimasa pandemi, sehingga terhindar dari ancaman virus yang bisa membawa kematian umat manusia.

Nurlin pun harus bekerja keras, tapi proses belajar mengajar tidak dalam sekolah hanya melalui dalam jaringan (Daring), artinya tatap muka dengan yang akan diberi konseling begitu sulit. Tapi, hal itu menjadi tantangan baru, sehingga BK pun mengikuti prosedur dengan memberikan konseling secara Daring.

“Situasi ini sulit, tapi kami harus memberi pengetahuan soal bahaya Covid-19, sehingga tak ada pelajar yang terpapar virus berbahaya ini,” kata Nurlin, Senin (30/11).

Hanya butuh keseriusan penerapan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak), hal itu sebenarnya tidak sulit dilakukan, tapi bila tak selalu diingatkan, maka upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, akan lamban bahkan sia-sia dan bisa menimbulkan korban jiwa lebih banyak.

Saat ini SMK N 1 Kotamobagu, masih belajar Daring, hanya siswa masa Prakerin saja yang datang ke sekolah, itupun diatur masuk secara bergantian menghindari terjadinya kerumunan. Prakerin dilaksanakan dalam sekolah, para pelajar ini tidak di distribusi ke perkantoran atau perusahan-perusahan, karena khawatir dengan Covid-19, dan mengikuti anjuran pemerintah.

Yang dilakukan pihak sekolah adalah memberi pemahaman kepada siswa-siswi akan bahaya Pandemi Covid-19. Anggaran sekolah juga banyak dialokasikan untuk pengadaan masker, hand sanitizer dan bahan lain yang terkait pemutusan mata rantai penyebaran Corona.

Kami Guru BK, harus kerja keras bagaimana cara agar pelajar ini mengubah perilakunya dimasa Covid-19. Mereka adalah aset masa depan bangsa yang harus dijaga.

Memberikan penguatan serta trik-trik bagaimana siswa belajar dari rumah, juga jangan takut dan cemas dengan pandemi saat ini, disisi lain harus awas dan menjaga kesehatan, sehingga proses belajar berjalan dengan baik.

Pelayanan BK yang biasa tatap muka sekarang sudah beralih ke layanan Daring. Fenomena ini benar-benar menjadi tantangan baru, baik bagi guru, siswa maupun orangtua.

Dari segi guru dituntut untuk bagaimana menerapkan strategi pembelajaran dengan mengoptimalkan aplikasi belajar online. Sedangkan dari segi siswa dituntut bagaimana agar bisa beradaptasi dengan pembelajaran sistem daring yang benar-benar baru bagi mereka.

Tapi kesulitan-kesulitan harus dijalankan, BK punya peranan efektif cara menghadapi situasi di masa pandemi. Keselamatan siswa menjadi yang utama, tapi kompetensi juga tidak bisa diindahkan, semuanya harus jalan beriringan.

Diapun berharap, Pandemi secepatnya berakhir agar belajar dalam kelas akan dilaksanakan. Harus diakuinya, Belajar Dari Rumah (BDR) banyak kekurangan, karena tidak ada proses tatap muka antara guru dan siswa. Namun, fenomena baru ini juga menjadi pelajaran berharga, agar kita semua terbiasa dengan dalam jaringan, sehingga kedepan nanti tak ada alasan lagi suatu pekerjaan tidak selesai karena faktor jarak.

Diakhir pertemuan dengan Nurlin, dia berpesan peranan seorang Ibu adalah hal yang utama untuk mengingatkan kepada anggota keluarga bagaimana cara hidup yang baru ditengah Pandemi Covid-19. Mari kita patuhi protokol kesehatan, laksanakan 3 M dengan baik, Insya Allah kita dijauhkan dari ancaman Covid-19.

 

(fahmi gobel)

 

Comment