Ubah Perilaku Warga, Posko PPKM Desa Bulud Bagi-Bagi Masker

mediatotabuan.co, Bolmong – Upaya pengendalian pandemi Covid-19, Pemerintah Desa Bulud Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus menggiatkan posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Sangadi (kepala desa) Bulud Nurhadin Mokodongan, mengatakan posko ini sebagai sarana pengendalian pandemi Covid-19 agar lebih tepat sasaran. Juga melalui posko tersebut, sebagai upaya mengubah perilaku masyarakat selama pandemi masih ada.

“Di posko ini kami berusaha agar mengubah perilaku masyarakat, disisi lain lewat posko juga kami merencanakan, berkoordinasi untuk pengendalian dan evaluasi kegiatan penanganan Covid-19,” kata Nurhadin, Selasa (10/05).

Dia menjelaskan, posko penanganan Covid-19 memiliki empat aspek penting, yakni pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung, agar mengimplementasikan 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment, hingga penanganan dampak ekonomi lewat bantuan langsung tunai (BLT) desa.

“Kami baru menyerahkan BLT bersumber dari Dana Desa kepada 35 KPM,” kata Nurhadin lagi.

Selain itu, posko juga mengendalikan pergerakan masyarakat dan tetap mengingatkan akan bahaya Covid-19, sehingganya protokol kesehatan dengan mengikuti anjuran 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak) masih tetap disosialisasikan.

“Sebagai stimulan kepada warga agar patuh dengan 3 M, kami membagikan masker kepada masyarakat yang melewati posko,” kata Nurhadin.

Dalam pembentukan posko tersebut, pihaknya menggandeng Babinsa, Bhabinkamtibmas setempat, tokoh agama, tokoh pemuda, pendamping desa, tenaga kesehatan, relawan, PKK, penyuluh dan stakeholder lain.

“Agar semua punya peranan dalam memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini,” kata Nurhadin.

Camat Passi Barat Marif Mokodongan menjelaskan, pembentukan posko tersebut dipimpin oleh sangadi, dan salah satu tugas kecamatan adalah menilai status zona wilayahnya.

“Dari penilaian zonasi, maka sangadi dapat menentukan tindakan pengendalian sesuai kebutuhan. Karena terpenting adalah bagaimana kita mengubah cara hidup masyarakat selama pandemi. Makanya butuh koordinasi seluruh stakeholder,” kata Marif.

Diapun selalu mengimbau kepada para sangadi agar mengikuti alur pelaporan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa, dan melapor ke posko kecamatan, nantinya pemerintah kecamatan juga akan melapor secara berjenjang.

“Kami Forkopimcam, selalu melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja posko di desa secara berkala, karena Satgas Penanganan Covid-19 daerah selalu mengevaluasi kami yang ada di kecamatan,” katanya.

Disisi lain, Marif juga mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, karena pemerintah berupaya agar mata rantai penyebaran Covid-19 bisa putus, dan ekonomi masyarakat akan pulih seperti sediakala.

“Pemerintah tidak akan bosan mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19. Dan pemerintah desa juga harus aktif sosialisasi pencegahan melalui posko-posko yang dibentuk,” imbuhnya.

Diketahui, PPKM berbasis mikro ditingkatan desa dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19.

 

Penulis: Fahmi Gobel

Comment