Tak Hadir Paripurna Istimewa HUT Ke-13 Bolsel, Kapolres Dinilai Lecehkan Adat. Empat Suku ambil tindakan ini

mediatotabuan.co, Bolsel – Sikap Kapolres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), AKBP Yuli Kurnianto, tidak hadir pada rapt paripurna istimewa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-13 Kabupaten Bolsel, dinilai telah melecehkan adat.

Akibat ulah dari Kapolres tersebut, Empat suku adat di Kabupaten Bolsel yang terdiri dari Suku Gorontalo, Suku Bolango, Suku Mongondow dan Suku Sangihe, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolsel, Senin (26/07).

Foto bersama perwakilan empat suku sesudah menyerahkan dokumen kepada DPRD Bolsel, terkait sikap mereka terhadap tindakan Kapolres Bolsel. (Foto: Ical Pulumoduyo)

Salah satu tokoh masyarakat adat, Zulkarnain M. Ointu menyampaikan, Kabupaten Bolsel merupakan daerah eks Swapraja yang sangat menjunjung tinggi nilai adat dan tradisi yang telah dijalankan oleh para leluhur sejak dahulu.

“Adat dan tradisi itu merupakan kearifan lokal yang meliputi upacara penjemputan tamu, upacara pernikahan, upacara kematian, upacara kelahiran upacara penobatan dan lain sebagainya yang senantiasa dilestarikan hingga saat ini,” ujar Zulkarnain.

Sedangkan, memperingati hari ulang tahun daerah, lanjutnya, adalah kearifan lokal. Menghadiri upacara tradisi ini merupakan sebuah penghargaan dan penghormatan akan eksistensi adat dan tradisi lokal Kabupaten Bolsel.

“Sehingga dengan sengaja mengabaikan kegiatan yang telah menjadi tradisi lokal ini, merupakan bentuk pelecehan bagi adat istiadat masyarakat Bolsel. Sebab bapak Kapolres Bolsel kami terima di Bolsel dengan adat, berarti beliau adalah bagian dari masyarakat adat. Sementara beliau tidak hadir dalam paripurna HUT Bolsel itu,” tegasnya.

Dokumen sikap empat suku di Bolsel. (Foto: Ical Pulumoduyo)

Dijelaskannya, kedatangan pihaknya di gedung rakyat tersebut sebagai wujud pernyataan sikap berupa dukungan kepada Haji Herson Mayulu (H2M) atas apa yang ia sampaikan pada rapat paripurna Hari Ulang Tahun 13 Tahun Kabupaten Bolsel, Kamis (22/7) terkait tidak hadirnya Kapolres Bolsel, AKBP Yuli Kurnianto, pada agenda itu.

“Yang kami tandatangani itu adalah bentuk dukungan untuk petinggi adat yang ada di Bolsel, Haji Herson Mayulu (H2M), tentang pernyataan beliau saat paripurna.

Jadi kami dari empat etnis ini mendukung sepenuhnya yang disampaikan H2M,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Bolsel, Arifin Olii, mengatakan kedatangan para masyarakat adat di gedung rakyat tersebut diterima secara kelembagaan. Selanjutnya, kata Arifin, apa yang menjadi aspirasi secepatnya akan ditindaklanjuti.

 

Peliput: Ical Pulumoduyo
Redaktur: Gito Simbala

Comment