Perhatikan Hoaks Soal HIV/AIDS, Begini Fakta-Faktanya

BERITA UTAMA23 views

mediatotabuan.co, Kotamobagu – Penyakit menular HIV/AIDS belum juga ada obatnya. Penyakit ini tercatat masih menjadi salah satu penyakit yang ditakuti masyarakat.

Meski demikian, banyak hoaks yang tidak sesuai kebenarannya seputar penyakit yang bisa menular melalui darah, sperma dan air susu ibu.

Hoaks tentang HIV/AIDS atau berita bohong marak beredar terlebih terutama di media sosial.

Sehingga, menimbulkan keresahan ditingkat masyarakat yang menjadi takut dan khawatir. H

Tujuan hoaks soal HIV/AIDS agar menciptakan stigma buruk terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Sehingga kasihan bagi penderita karena merasa dikucilkan dari tengah-tengah masyarakat.

Masih banyak pemahaman keliru soal HIV AIDS ini. Yang lebih parah adalah bila bersentuhan dengan ADHA langsung bisa tertular. Padahal faktanya tidak demikian.

Ada bebera hoaks yang dimunculkan mengenai virus ini, salah satunya penyakit ini muncul dari aktivitas seksual sesama jenis.

Faktanya menurut Ditjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan pada Desember 2016, infeksi HIV dominan terjadi pada heteroseksual (4.672 laporan), hubungan seksual sesama jenis (3.604 laporan), lain-lain (2.448 laporan), serta penggunaan narkoba dengan jarum suntik (360 laporan).

Sementara itu, jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan menurut jenis pekerjaan sampai dengan Juni 2016 menunjukkan Ibu Rumah Tangga justru paling banyak hidup dengan AIDS (11.655 orang), disusul oleh wiraswasta (10.565 orang), karyawan swasta (10.488 orang), dan pekerja seks justru lebih rendah (2.818 orang).

Fakta-fakta diatas tentu jauh dari stigma negatif yang sengara disebar. Agar masyarakata tidak mudah percaya dengan isu menyesatkan maka cari informasi yang benar dari sumber yang jelas.

Berikut beberapa hoaks seputar HIV/ AIDS:

Dikutip dari klikdokter.com, ada rangkuman data dari Yayasan Angsamerah yang bergerak di bidang penanganan dan konseling HIV/AIDS

  1. Hoaks: HIV/AIDS dapat ditularkan melalui penggunaan pisau cukur secara bergantian dalam keluarga maupun di tempat potong rambut.

Fakta: Penggunaan pisau cukur bergantian tidak menularkan HIV/AIDS karena virus HIV mudah mati di udara bebas. Pisau cukur tidak disarankan untuk digunakan secara bergantian karena masalah higienitas.

  1. Hoaks: HIV/AIDS dapat menular melalui penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA dengan orang sehat.

Fakta : Virus HIV/AIDS tidak dapat ditularkan melalui penggunaan alat makan secara bergantian karena virus mudah mati di udara bebas, dan air liur tidak mengandung cukup virus untuk menularkan. HIV/AIDS hanya dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

  1. Hoaks: Penularan HIV melalui makanan kaleng yang sebelumnya telah diinjeksikan dengan darah yang mengandung virus ini.

Fakta: Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi, sehingga virus pun akan mati.

  1. Hoaks: Virus HIV bisa ditularkan melalui ciuman.

Fakta : Virus HIV tinggal di sel T, salah satu bagian sel darah putih manusia yang tersebar di semua cairan tubuh manusia dengan jumlah yang berbeda-beda. Sel T paling banyak ada di dalam darah, kemudian di cairan vagina, cairan semen, dan ASI.  Pada air liur, air mata, dan keringat hanya terdapat sedikit sel T, sehingga tidak cukup untuk menularkan virus HIV.

  1. Hoaks: Virus HIV dapat ditularkan melalui jarum yang terinfeksi dan ditancapkan di kursi-kursi penonton bioskop.

Fakta: Harus diingat, virus HIV mudah mati di udara bebas. Tanpa inangnya (darah, sperma, ASI, cairan vagina), virus ini akan mati di udara bebas dalam waktu kurang dari satu menit.

  1. Hoaks: HIV/AIDS dapat ditularkan melalui air kolam renang umum.

Fakta: Virus HIV mudah mati di udara bebas. Terlebih, kolam renang mengandung chlorine/kaporit yang mempercepat matinya virus HIV.

  1. Hoaks: HIV/AIDS bisa ditularkan melalui pakaian bekas.

Fakta: HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Beberapa penularannya dapat melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian (terutama untuk NAPZA), hubungan seks yang tidak aman, dan pemberian ASI dari ibu ke anak.

  1. Hoaks: HIV/AIDS ditularkan melalui pembalut kewanitaan yang sudah dikontaminasi virus tersebut.

Fakta: Virus HIV akan mati dalam waktu kurang dari satu menit jika keluar dari tubuh manusia, sehingga informasi tersebut tidak benar.

  1. Hoaks: Pemeriksaan darah untuk deteksi kolestrol dan diabetes oleh petugas keliling (yang dicurigai dari kelompok tertentu) adalah untuk menyebarkan virus HIV.

Fakta: Jarum pemeriksaan darah untuk diabetes dan kolesterol tidak memiliki lubang penyimpan darah, sehingga virus HIV/AIDS akan cepat mati di udara bebas.

  1. Hoaks: ARV adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Jadi sebaiknya gunakan obat herbal untuk perawatan ODHA.

Fakta : Sampai saat ini obat yang tepat untuk HIV adalah ARV. Pemerintah mensubdisi 100 persen obat ini, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh ODHA, bahkan di tingkat Puskesmas.

Maka, baca baik-baik setiap informasi seputar HIV/AIDS agar dapat diketahui mana yang benar dan hoaks. Carilah sumber informasi yang jelas di media sosial.

Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya:

  1. Hati-hati dengan judul provokatif. Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu.
  2. Cermati alamat situs.
  3. Periksa fakta.
  4. Cek keaslian foto.
  5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax.

 

Comment