mediatotabuan.co, Bolsel — Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Deddy Abdul Hamid mengatakan “Tulude” merupakan simbol kerukunan, persatuan dan kebersamaan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wabup Deddy ketika menghadiri upacara Tulude yang digelar di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kamis (9/2/2023).
“Salah satu hal yang nampak pada upacara Tulude ini ditandai dengan masing-masing keluarga membawa makanan untuk disantap bersama. Sehingga hal ini jelas merupakan lambang persatuan yang kuat,” ujarnya.
Upacara Tulude, lanjut Deddy, merupakan tradisi masyarakat Sangir, yang dipraktikkan secara turun-temurun. Masyarakat Sangir sendiri merupakan salah satu suku yang mendiami Kabupaten Bolsel, selain Gorontalo, Mongondow, Bolango hingga Minahasa.
“Dengan beragamnya suku di Bolsel ini merupakan kekayaan daerah yang mesti dirawat. Sehingga upacara Tulude sudah menjadi agenda rutin pemerintah daerah,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Deddy, Tulude sendiri merupakan acara sakral yang bermakna sebagai bentuk rasa syukur terhadap Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Mahakuasa).
“Sedangkan secara bahasa, Tulude berasal dari bahasa Sangir: Manulude yang artinya menolak. Sehingga acara Tulude ini bermakna menolak segala hal buruk yang terjadi di tahun 2022 dan menerima kehidupan di tahun 2023,” tandasnya.***
Comment