Pihak PETI Tobayagan Mangkir Panggilan DPRD Bolsel

BOLSEL10 views

mediatotabuan.co, Bolsel — Sejumlah pihak yang mengoperasikan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di hulu Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng) mangkir atas panggilan DPRD Bolsel pada agenda “hearing” yang digelar di gedung wakil rakyat itu, Senin (3/4).

Ketua DPRD Bolsel, Arifin Olii, mengatakan hal ini sudah kali kedua perusahaan tambang bernama PT Bumi Selatan Bulawan (BSB) tersebut mangkir atas panggilan pihaknya.

“Saat diundang malah tidak datang. Ini yang kedua kali kita mengundang mereka. Karena hearing sebelumnya tidak hadir, kami undang kembali,” katanya.

Menurut Arifin, tujuan mengundang pihak perusahaan tersebut supaya bisa mendapatkan informasi yang lebih detail. Dengan demikian, katanya, agar bisa mendudukkan persoalan yang dilaporkan masyarakat Tobayagan kepada pihaknya itu.

“Dengan mangkirnya perusahaan atas undangan DPRD menandakan sikap tidak kooperatif terhadap lembaga ini,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Bolsel, Salman Mokoagow, turut menegaskan pandangannya ihwal PETI Tobayagan. Menurutnya aktivitas perusahaan tambang ilegal tersebut mesti segera ditutup.

“Saya minta kita semua yang hadir di sini dalam agenda hearing ini agar menyatukan suara untuk menutup tambang ilegal ini,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Tobayagan Selatan, Rinaldi Potabuga, mengatakan aktivitas tambang ilegal tersebut telah beroperasi tiga tahun silam.

“Kurang lebih sejak tahun 2020 hingga 2023. Saya masih menaruh harapan kepada wakil rakyat Bolsel untuk terus menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi kami dengan menutup tambang ilegal ini,” ucapnya.

Rinaldi menambahkan, dampak yang paling kentara ketika hadirnya tambang ilegal ini di hulu Tobayagan adalah warna air sungai setempat telah berubah menjadi warna kecoklatan.

“Walaupun cuaca terik matahari, air sungai Tobayagan tetap berwarna kecoklatan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, dampak buruk lainnya adalah masyarakat Tobayagan bersatu kerap mengalami bencana banjir bandang di kala musim penghujan tiba.

Comment