MEDIATOTABUAN, BOLTIM – Berbagai cara dilakukan warga Indonesia dalam memperingati hari kemerdekaan RI Ke 78.
Salah satunya yang dilakukan Kaum Muda Pecinta Alam Maleo (KMPA Maleo). Mereka harus berjuang mendaki gunung Ambang, dan menggelar upacara pengibaran bendera merah putih.
Sehingga pada 17 Agustus kemarin, di puncak Gunung Ambang, Bongkudai Utara, Kec. Mooat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, berkibarlah bendera merah putih.
KMPA Maleo melaksanakan kegiatan ini dengan nuansa yang berbeda, tak seperti kegiatan formal upacara di lapangan.
Alasanya, mereka percaya bahwa alam merupakan bagian integral dari sejarah dan budaya bangsa, sehingga merayakan kemerdekaan di alam bebas memiliki makna yang mendalam.
Upacara dimulai pada Pukul 08.30 Wita, pagi dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak ketinggian 1795 Mdpl (meter diatas permukaan laut) Boltim.
Tidak hanya itu, sebelumnya KMPA Maleo beserta pendaki lainya telah melakukan clean up (bersih sampah) bersama di jalur pendakian serta area upacara.
Kegiatan pembersihan ini juga sejalan dengan semangat gotong royong, yang merupakan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Setelah pengibaran bendera, dilakukan pembacaan teks proklamasi oleh salah satu anggota kelompok, sebagai pengingat akan makna dan pentingnya peristiwa tersebut.
Upacara bendera ini dihadiri oleh para ratusan pendaki dari wilayah Bolaang Mongondow Raya bahkan ada juga pendaki berasal dari Bitung dan Manado yang jauh-jauh untuk kegiatan ini.
Ketua Umum KMPA Maleo Dhea Claudia Buhang mengatakan peringatan Hari Kemerdekaan di Gunung Ambang bukan hanya sebuah acara, tetapi juga bentuk penghormatan kepada alam dan semangat kebersamaan dalam menjaga warisan budaya dan alam Indonesia.
“Kegiatan semacam ini mengingatkan kita bahwa alam adalah sumber kehidupan yang tak ternilai, dan semangat gotong royong serta cinta terhadap alam adalah bagian dari identitas bangsa yang perlu terus diperjuangkan,” kata Dhea.
Semoga peringatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih menghargai alam dan budaya Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan,” sambungnya.
Dhea berharap semoga kita bisa tetap menjaga persaudaraan antar sesama pegiat alam dan khususnya dapat selalu menjaga kelestarian kawasan gunung ambang.
Sementara itu Felany Keintjem pendaki asal Kotamobagu ini mengungkapkan kesan luar biasa bisa mendapat pengalaman pengibaran merah putih di gunung.
“Saya merasa luar biasa terhubung dengan semangat para pendaki lainya dalam kegiatan ini,” ungkap Felany.
“Moment ini memberi saya pengalaman berharga bagi saya, semoga kegiatan seperti ini akan selalu ada agar kita terus menjaga persaudaraan,” ujar Felany. ***
Penulis: Aswin Thomas
Editor: Fahmi Gobel
Comment