mediatotabuan.co, Kotamobagu – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kotamobagu berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotamobagu menggelar Trauma Healing bagi anak- anak terdampak banjir Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kamis (07/12/2023).
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kotamobagu, Asrianty mengatakan, tugas BPBD bukan hanya rehab fisik tapi juga rehab psikologis terhadap korban bencana, bukan hanya anak- anak tapi juga orangtua.
“Dalam satu Minggu kedepan pihak kami akan memantau terus kondisi yang ada. Dengan adanya intervensi dari Wali Kota, dari Balai Sungai sudah turun dan sebagai upaya antisipasi awal, sudah diajukan permintaan bantuan bronjong, karena kalau untuk membuat tanggul membutuhkan waktu yang lama,” ucap Asrianty.
Ia berharap, anak- anak maupun warga yang terkena dampak luapan air tersebut tidak meninggalkan trauma yang dalam.
“Alhamdulillah dalam tiga hari mereka sudah mulai ceria, apalagi dengan adanya healing trauma dari teman- teman DP3A, mudah- mudahan mental anak-anak akan makin pulih,” tambahnya.
Hal Senada disampaikan Kepala DP3A Kotamobagu, Sarida Mokoginta, melalui Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Perlindungan Khusus Anak, Pemenuhan Hak Anak, Marini Mokoginta, menyampaikan hal- hal terkait kegiatan yang dilaksanakan.
“Kegiatan ini adalah trauma healing yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kami disini bergabung dengan Forum Anak Daerah Kota Kotamobagu dan seorang psikolog klinis ibu Indri Dilapanga dimana kita memang menggunakan metode- metode yang tepat yang sekiranya bisa menghilangkan trauma pada anak- anak yang menjadi korban,” ucap Marini.
“Contohnya disini ada storyteeling atau cerita dongeng, dimana kita coba memancing anak-anak agar mereka bisa merefleksikan rasa ketakutan yang dirasakan sehingga bisa kita uraikan seperti mengurai benang yang kusut,” tambahnya Marini.
Dikatakannya lagi, Dengan dilaksanakannya trauma healing ini diharapkan anak- anak yang menjadi korban banjir akan berhasil disembuhkan. Karena ternyata trauma sejak banjir awal di tahun 2017 belum hilang sampai sekarang.
“Oleh karenanya kita juga menawarkan atau memberi informasi bahwa di Dinas P3A menyediakan konseling gratis, bisa juga di rumah sakit dengan psikolog klinis yang ada,” pungkasnya.
Pihaknya berharap agar kegiatan ini akan membawa manfaat besar bagi pemulihan piskologi anak- anak yang terdampak.
Penulis: */Gito Simbala
Comment