Catatan Redaksi
Pemilihan kepala daerah di Bolaang Mongondow (Bolmong) beberapa waktu lalu menampilkan serangkaian peristiwa yang tidak hanya merefleksikan kekuatan kandidat, tetapi juga faktor-faktor lain yang seringkali tersembunyi di balik layar.
Membantah salah satu klaim yang menarik perhatian adalah pernyataan dari Welty Komaling mengenai kekalahan Limi Mokodompit dan dirinya dalam kontestasi Pilkada 2024.
Dalam sebuah video yang beredar, pernyataan Welty memantik kontroversi menyalahkan tokoh yang notabene dari partainya sendiri.
“Kami juga mendapatkan bukti, ketika dia mengendorse calon di kotamobagu, dia justru kalah. Kenapa ? Karena kami mendapatkan bukti dia mengendorse pasangan yusra don di Bolaang Mongondow sehingga kami terjadi kekalahan. Dengan menggeser uang dia kepada pasangan yusradon”
Penggalan kalimat yang terlontar dalam video itu, menggambarkan betapa tidak siapnya paslon yang diusung partai moncong putih bertarung di Pilkada serentak nasional 2024, tapi justru menuding politisi sekelas YSM.
Jika ditelusuri lebih dalam, pernyataan tersebut justru mencerminkan ketidaktahuan atau bahkan pengabaian terhadap variabel-variabel penting yang sesungguhnya menjadi penentu kemenangan Yusradon.
Coba simak catatan redaksi yang dikumpulkan dari catata Ismail Dahab, serta sumber lain.
Mengapa Kekalahan LMWK?
Welty menuduh bahwa kekalahan LMWK di Bolmong disebabkan oleh Ismail Dahab, Sangadi dan YSM menjadi variabel yang sangat penting terhadap kekalahan telak LMWK di Bolmong, (simak videl lengkap di medsos).
Ia mengklaim bahwa pengalihan dana kepada pasangan Yusradon menyebabkan hasil yang buruk, pada 27 November 2024 terhadap Paslon LMWK.
Namun, sang maestro pemenangan Yusradon, Ismail Dahab menilai harus ada variabel yang lebih mendalam perlu dipertimbangkan dalam analisis yang dilontarkan Welty.
Substansi dari tuduhan Welty terhadap YSM, sebenarnya terletak pada dua masalah besar yang disampaikan dalam video tersebut.
Pertama, Welty menyebarkan fitnah kepada YSM dan mencoba mengadu domba YSM dengan NKSTA dan pendukungnya termasuk PDIP Kota Kotamobagu.
Kedua, Welty melecehkan para pendukung finansial Yusra Don. Ada puluhan orang yang membantu secara finansial Yusra Don. Baik dari jejaring Yusra maupun jejaring Donny Lumenta.
Coba kita telaah lebih dalam mengenal sosok Yusradon dan kekuatan dibalik kemenangan 27 November 2024.
Welty tampaknya lupa bahwa kemenangan dalam kontestasi politik tidak hanya bergantung pada dana atau dukungan dari pihak-pihak tertentu, sebagaimana tuduhannya bahwa YSM mengalihkan uang ke paslon di luar PDIP.
Sebaliknya, faktor utama yang memastikan kemenangan adalah kekuatan pasangan calon itu sendiri serta visi dan misi yang mereka tawarkan kepada masyarakat.
Ismail Dahab mencontohkan, bahwa ia selalu meyakini sejak awal dengan dipasangkannya Yusra Alhabsyi dan Donny Lumenta, potensi akan dapat meraih kemenangan dengan angka yang signifikan, bahkan sebelum kampanye dimulai.
Ismail mengungkapkan saat ia berbicara kepada Yusra dan Mohammad Mokoagow (Ketua PKS Bolmong) yang juga salah satu partai pengusul Paslon Yusradon, ia punya keyakinan bahwa pekerjaan untuk memenangkan Pilkada tidak akan terlalu sulit.
“Keyakinan ini terbukti dengan fakta bahwa Yusradon mampu meraih angka 47 persen dalam pemilihan Pilkada Bolmong, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dua paslon pesaing lainnya,” ungkap Ismail di media sosial, Senin (9/12/2024).
Ismail menilai, Yusra sendiri adalah seorang politisi yang memiliki visi jauh kedepan, mampu membaca situasi politik baik di tingkat nasional maupun lokal.
Ketepatannya dalam mengidentifikasi tren politik yang terjadi setelah pelantikan presiden menunjukkan bahwa ia memiliki wawasan yang mendalam tentang arah perubahan politik, yang tentunya berdampak pada kontestasi politik lokal.
Keputusan untuk memilih Donny Lumenta sebagai calon wakil bupati bukanlah sebuah kebetulan. Donny adalah sosok yang sederhana, jujur, dan tidak suka mencuri perhatian, namun memiliki humor yang menyegarkan.
Dia juga merupakan representasi dari kekuasaan pusat, sehingga banyak hambatan yang bisa diatasi dengan lebih mudah.
Kemudian tim sukses yang solid dan sistem pemenangan yang canggih, membuktikan bila Yusradon akan mampu memengaruhi pemilih lewat visi misi yang ditawarkan.
Selain Yusradon adalah pasangan calon yang kuat, faktor lain yang turut berperan besar dalam kemenangan Paslon nomor urut 2 ini, adalah tim sukses yang terorganisir dengan baik dan memiliki pengalaman dalam mengelola kampanye.
Tim inti ditingkat desa dan kecamatan, yang mayoritas berasal dari mantan aktivis seperti PMII, KAHMI, Ansor, Muhammadiyah, NU, serta pemuda pemuda Kristen, katolik dan hindu dari latar belakang agama yang berbeda, membuktikan bahwa Yusradon memiliki basis dukungan yang luas dan beragam.
Tim Yusradon juga tidak terganggu oleh keberadaan kontraktor kelas APBD, yang sering kali menjadi faktor penentu dalam politik lokal.
Keunggulan lain yang dimiliki oleh Yusradon adalah penggunaan teknologi dalam strategi kampanye. Tim Yusradon dilengkapi dengan aplikasi canggih bernama “Mata Garuda”, sebuah sistem berbasis algoritma logistic regression yang digunakan untuk memprediksi hasil pemilihan.
Aplikasi ini menghubungkan variabel-variabel penting dalam kampanye, mulai dari data pemilih hingga tingkat keterlibatan relawan, yang memungkinkan tim untuk memiliki data yang akurat dan terstruktur.
Coba lihat faktor kunci kemenangan Yusradon dan ekosistem pemenangan yang terbentuk berasal darimana saja?
Kemenangan Yusradon tidak hanya bergantung pada uang atau dukungan finansial semata. Meskipun Welty menganggap uang sebagai kunci kemenangan, kenyataannya adalah bahwa faktor yang lebih besar adalah ekosistem yang terbentuk disekitar pasangan calon tersebut.
Ekosistem yang solid terdiri dari pasangan calon yang tepat, program yang jelas dan dapat diterima oleh publik, tim sukses yang berintegritas, serta sistem pemenangan yang terorganisir dan berbasis teknologi.
Selain itu, Yusradon juga tidak terjebak dalam program-program populis yang tidak realistis, seperti program “1 ekor sapi 1 KK” yang menjadi andalan kampanye LMWK.
Program semacam itu lebih mudah dibantah oleh akal sehat publik, terutama mereka yang memahami sistem penganggaran pemerintah. Sebaliknya, program kerja Yusradon lebih realistis, terukur, dan dapat dilaksanakan dengan baik.
Dari catatan-catatan Ismail Dahab, maka bisa disimpulkan kemenangan Yusradon sudah terukur dan mampu ditakar dengan akal sehat pemilih.
Pada akhirnya, kemenangan Yusradon karena ekosistem pemenangan yang solid dan strategis serta pengunaan teknologi.
Keputusan untuk memilih calon yang tepat, mengembangkan program yang logis, serta membangun tim yang memiliki integritas dan pengalaman, semuanya berkontribusi pada kemenangan yang terukur ini.
Oleh karena itu, kita perlu menghargai proses demokrasi dan mengakui bahwa dalam politik, kemenangan bukan hanya soal uang atau tuduhan, tetapi lebih pada bagaimana seluruh elemen kampanye bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar demi kesejahteraan masyarakat.***
Disclaimer: ulasan redaksi dari catatan Ismail Dahab di media sosial.
Comment