mediatotabuan.co, Kotamobagu – Salah satu tukang service alat elektronik Hery Setiawan, tak lupa memakai masker saat menemui pelanggannya.
Kepada media ini, Hery menceritakan aktivitasnya sebagai tukang servis peralatan elektronik yang masih digeluti meski ditengah pandemi Covid-19. Selain menjalankan bisnis jualan bahan sembako dan sayuran, Hery juga punya keahlian memperbaiki perlatan elektronik.
“Beberapa tahun terakhir jasa service alat elektronik juga saya geluti. Selain itu juga menjalankan bisnis kecil-kecilan mengantar pesanan sembako atau sayuran kepada pelanggan,” kata Herry, warga Kelurahan Matali, Kota Kotamobagu ini, Senin (21/12).
Dia mengakui, pendapatan dari beberapa bisnis kecil yang digelutinya, hingga tukang service disaat Pandemi Covid-19 ini sedikit menurun. Namun, dua bulan terakhir sudah mulai lancar lagi, setelah pemerintah melonggarkan lagi beraktivitas bagi semua orang.
“Alhamdulillah, saat ini pelanggan sembako maupun panggilan jasa service mulai normal lagi, karena pasar-pasar dan tokoh-tokoh serta fasiltas umum lainnya sudah boleh beraktivitas,” aku Herry.
Dia menuturkan, menjaga kesehatan sangat penting, sehingga mengikuti anjuran pemerintah soal protokol kesehatan harus dilaksanakan, agar menjaga kesehatan kita maupun pelanggan.
“Minimal memakai masker saat bekerja, kemudian tidak bersentuhan langsung dengan pelanggan atau jaga jarak,” terang Herry.
Diapun setelah memperbaiki alat elektronik maupun mengantarkan barang ke pelanggan, sudah menyiapkan hand sanitizer di mobil, agar memudahkannya membersihkan tangan bila tidak ada air dan sabun.
“Karena menyentuh barang atau alat elektronik, maka setelah itu pasti tangan kita kotor, jadi mencuci tangan dengan sabun harus dilakukan,” kata Herry.
Menurutnya, seluruh warga punya kewajiban yang sama untuk menghadapi dan menghentikan penyebaran Pandemi Covid-19 dengan mengubah perilaku dimasa Corona ini.
“Jalankan saja 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, itu sudah ikhtiar menjaga kita dan keluarga maupun orang lain,” kuncinya.
(fahmi gobel)
Comment