Gemerlap Budaya di Purwakarta, Tarian Air Mancur Sri Baduga dan Wayang Golek Empat Dalang

Ia telah menjadi simbol kebanggaan.

Tiga malam berturut-turut, dari 18 hingga 20 Juli, air, cahaya, dan musik menari bersama menyuguhkan pertunjukan kelas dunia di tengah kota yang dulu tenang kini makin bersinar.

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein akrab disapa Om Zein, menyampaikan rasa syukurnya atas penyelenggaraan rangkaian acara hari jadi ini.

“Ini bukan sekadar perayaan. Ini strategi. Strategi kebudayaan, strategi pariwisata, sekaligus ruang untuk menyatukan warga,” ujar Om Zein.

Om Zein menegaskan bahwa kehadiran pertunjukan-pertunjukan ini bukan hanya untuk meriahkan hari jadi, tetapi juga bagian dari peta besar pembangunan daerah.

“Kita sudah siapkan tata ruang: dari industri, pertanian, peternakan, hingga kawasan wisata. Dan sekarang hasilnya mulai terlihat—hotel penuh, warung ramai, ekonomi bergerak,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga mengumumkan agenda ke depan, Festival Budaya Nusantara dan Festival Budaya Asia yang akan digelar di Purwakarta.

“Biar makin banyak orang datang, dan buang duit di sini,” candanya disambut tawa hadirin.

Puncak kebanggaan tidak berhenti pada kemeriahan.

Tahun ini, Purwakarta mencatatkan rekor MURI lewat gerakan NGOSREK (Ngored, Beberesih, Berseka) yang dilaksanakan serempak di seluruh wilayah.

Sebuah warisan lokal yang kini diakui secara nasional.

Tema Hari Jadi 2025, “Ngurus Lembur Nata Kota, Ngosrek Purwakarta Istimewa”, bukan hanya semboyan.

Ia menjadi napas dalam setiap kegiatan, dalam gotong royong yang menyatu, dalam tarian air mancur yang melambung, dan dalam wayang yang terus mengisahkan siapa kita.

Forkopimda, para camat, pimpinan BUMN dan BUMD, kepala perangkat daerah, hingga masyarakat biasa, semua bergandengan tangan.

Semua punya peran. Semua berhak bangga.

Malam itu, bukan hanya Purwakarta yang bersinar.

Tapi juga semangat warganya, yang menolak lupa akan akar budaya, namun tak gentar menyongsong masa depan yang lebih istimewa.***

 

Penulis: Hendi

Editor: Fahmi

Comment