PURWAKARTA – Pagi itu, Selasa (22/7/2025), suasana Desa Bungurjaya, Kecamatan Pondoksalam, berbeda dari biasanya.
Ribuan warga, dari anak-anak hingga lansia, turun ke jalan dengan semangat yang sama.
Pun, yang hadir membawa alat kebersihan dari rumah masing-masing, menyatu dalam gerakan besar yang mereka sebut NGOSREK.
NGOSREK, akronim dari Ngored, Beberesih, Berseka, bukan sekadar aktivitas bersih-bersih rutin.
Akronim ini menjelma menjadi tradisi yang hidup di tengah masyarakat Purwakarta.
Dan kali ini, tradisi itu tercatat dalam sejarah, memecahkan Rekor MURI sebagai gerakan kebersihan serempak dengan partisipasi warga terbanyak di seluruh wilayah kabupaten.
Dibawah komando langsung Kepala Desa Bungurjaya, Mumuh Muhidin, kegiatan dimulai sejak pukul 06.30 WIB.
Warga memadati sepanjang jalan desa, bahu membahu membersihkan lingkungan sekitar mereka.
Tak hanya aparatur desa, tetapi juga pelajar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga lembaga desa turut ambil bagian.
Inilah sebuah potret kebersamaan yang menghangatkan, dan membumi di Jawa Barat hingga targetnya MURI.
“Sebetulnya tidak ada yang berbeda dari NGOSREK kali ini. Kami memang rutin melakukannya setiap Selasa dan Jumat,” ujar Mumuh.
“Namun hari ini terasa istimewa karena bertepatan dengan Hari Jadi Kota Purwakarta ke-194 dan Kabupaten Purwakarta ke-57, dan lebih istimewa lagi karena tercatat dalam MURI,” tambah sanga kades.
Sebagai Ketua DPK APDESI Kecamatan Pondoksalam, Mumuh juga mengungkapkan bahwa kegiatan serempak ini tak hanya terjadi di desanya, melainkan menyeluruh di seluruh pelosok Purwakarta.
Baca Juga: Om Zein Pilih Area Persawahan Kiarapedes Lokasi Rotasi 14 Pejabat Purwakarta
“NGOSREK benar-benar membumi. Semua komponen masyarakat terlibat. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal membangun karakter kolektif,” tuturnya.
NGOSREK adalah bagian dari program unggulan Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, atau yang akrab disapa Om Zein.
Program ini diperkuat melalui Surat Edaran Bupati Purwakarta Nomor: 100.3.4/104-DLH/2025 tentang Gerakan NGOSREK Bareng, yang diterbitkan pada 7 Maret 2025.
Sejak saat itu, tradisi lokal ini dikemas menjadi gerakan yang sistematis dan menyentuh semua lapisan warga.
Empat bulan berjalan, hasilnya terasa nyata. Warga kini semakin sadar akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan.
NGOSREK tidak hanya mengubah wajah Purwakarta, tetapi juga membentuk budaya kolektif baru yang membanggakan.
“NGOSREK bukan sekadar gerakan. Ini adalah warisan nilai, kearifan lokal yang telah melahirkan sejarah,” pungkas Mumuh.
“Dari tradisi menjadi kebiasaan, dari kebiasaan menjadi kekuatan, dan kini mendapat pengakuan nasional lewat MURI,” katanya.
Purwakarta tak hanya bersih hari ini, tapi juga mencetak rekor.
Dan yang lebih penting adalah menanamkan kesadaran bahwa gotong royong adalah kekuatan sejati untuk membangun daerah yang istimewa.
Dikutip dari simedkom.purwakartakab.go.id, Kabupaten Purwakarta meraih Rekor MURI untuk kerja bakti bersih jalan dengan peserta terbanyak, yaitu lebih dari 400 ribu peserta.
Kegiatan “Ngosrek Bareng Purwakarta Istimewa” pada Selasa, 22 Juli 2025, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti perangkat daerah, camat, pemerintahan desa, dan lainnya.***
Penulis: Hendi
Editor: Fahmi
Comment