PURWAKARTA – Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, salurkan peralatan canggih pertanian, yang mampu memangkas biaya hingga setengah dari biasanya.
Swasembada pangan di Purwakarta, bukan hanya sekedar pemanfaatan lahan pertanian, namun peningkatan alat dan mesin (alsintan) dari hulu hingga hilir.
Inovasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, menerobos untuk peningkatan produksi padi terutama menekan biayanya.
Salah satu terobosan adalah penyaluran bantuan alsintan bagi kelompok petani penerima di Purwakarta.
Informasi dirangkum, Saepul yang akrab disapa Om Zein, menyerahkan combine harvester, yakni mesin pertanian, yang punya kemampuan lebih dari alat biasanya.
Peralatan ini mampu melakukan tiga pekerjaan sekaligus, dengan teknologi memotong, merontokkan, dan menampi padi dalam satu proses.
Bantuan tersebut didatangkan dari Kementerian Pertanian, untuk membantu petani di daerah yang dipimpin Om Zein ini.
Om Zein, mengungkapkan dengan proses mesin seperti itu, maka biaya panen bisa ditekan hampir setengah biaya, sekitar 40 persen dari anggaran seperti biasanya.
Sehingga, dengan penggunaan mesin ini, maka meringakan beban kerja juga anggaran panen.
Efisiensi waktu dengan mesin ini menurut Om Zein, hanya membutuhkan sekitar 2 sampai 3 jam dalam panen satu hektar lahan.
Kemudian juga hasil panen pun lebih bersih, batang terpotong rapi hingga ke pangkal.
Kemudian mampu meminimalisir gabah yang terbuang dibanding dengan cara manual atau mesin yang lama.
“Ini juga adalah jawaban atas mulai langkahnya tenaga kerja pertanian,” kata Om Zein.
Hal itu disampaikan Om Zein saat kegiatan Panen Padi Mendukung Swasembada Pangan Nasional di Kampung Tegal Onder, Kelurahan Nagrikidul, Rabu (27/8/2025).
Saat di Nagrikidul, Om Zein menyerahkan secara simbolis alat panen modern kepada kelompok tani penerima.
Bahkan, saatu itu pun Om Zein langsung menyaksikan uji coba perdana combine harvester.
Kesempatan itu, para petani sumringah, melihat kecanggihan alat ini usai di uji coba.
Mungkin karena selama ini biaya untuk upah pekerja, pengipasan, hingga pengangkutan hasil panen, terhitung mahal.
Sementara proses mesin combine harvester, terbilang cepat dan mampu menekan waktu panen sebelumnya yang memakan hampir seharian dalam satu hektar lahan.
“Dengan sentuhan teknologi pertanian ini, kesejahteraan petani akan meningkat karena biaya produksi terpangkas dan hasil panen melimpah,” kata Om Zein.
Sementara, Plt. Kepala Dispangtan Purwakarta, Hadianto Purnama, menambahkan mesin combine harvester diuji coba pada lahan milik Pemkab yang dikelola UPTD Perbenihan seluas 1,2 hektar.
“Kami panen padi varietas inpari 49, dan mesin ini adalah uji coba penggunaannya,” kata Hadianto Purnama.
“Alhamdulillah, hari ini kita panen dengan alat bantuan dari Kementerian Pertanian. Mesin ini baru datang dua bulan lalu, dan petani bisa meminjamnya secara gratis,” tambah Hadianto.
Informasi lain, hingga saat ini Purwakarta total produksi padi sudah mencapai sekitar 170 ton
Ia memprediksi puncak panen raya di Purwakarta akan terjadi pada pekan kedua September.
“Jika kita lihat secara keseluruhan, produksi padi tahun ini surplus, Ini berkat areal tanam yang terus meningkat dan selalu kami pantau bersama Kementan,” ungkapnya.***
Comment