MANADO – Pesan Ketua TP PKK Sulawesi Utara Anik Wandariani Selvanus, mendorong kesadaran masyarakat dalam kampanye Stop Boros Pangan.
Kampanye tersebut mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, agar lebih peduli akan pangan.
Apalagi disituasi seperti ini, Anik Yulius Selevanus, menekankan pentingnya mengubah pola konsumsi.
Dalam kegiatan sosialisasi Dinas Ketahanan Pangan Daerah Sulut, TP PKK Sulut mengambil bagian dalam kampanye Stop Boros Pangan tersebut.
Anik mengajak agar kampanye ini lebih digaungkan dengan dukungan penuh dari Tim Penggerak PKK Sulut, serta kabupaten kota.
Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar, Anik menekankan pentingnya mengubah pola konsumsi agar tidak berlebihan.
Ia menuturkan, kebiasaan membuang makanan tanpa disadari telah menjadi salah satu bentuk ketidak pedulian terhadap sesama yang masih hidup dalam keterbatasan.
“Banyak di sekitar kita yang belum tentu bisa makan tiga kali sehari,” kata Anik Wandariani.
“Karena itu, mari belajar menghargai makanan-ambil secukupnya dan biasakan menghabiskannya,” pesan istri terscinta Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK).
Ia percaya, perubahan budaya konsumsi harus dimulai dengan kesadaran dan kasih karena menghargai makanan berarti menghargai kehidupan itu sendiri.
Ia menjelaskan bahwa gerakan ini tidak hanya sebatas seruan moral, melainkan bagian dari langkah membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Dengan mengelola bahan pangan secara efisien, masyarakat turut menjaga lingkungan dan mengurangi pemborosan ekonomi rumah tangga,” imbuh Anik.
Sementara, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulut, Dr. Frangky Tintingon, menyampaikan apresiasinya atas dukungan TP-PKK Sulut.
“Gerakan ini bukan sekadar slogan, tapi budaya baru yang harus kita tanamkan bersama,” tegas Tintingon.
Dikatakan, dengan dukungan TP PKK, maka slogan dan gerakan ini akan masuk ke lingkungan rumah tangga.
“Kami akan terus melanjutkan kampanye ini sebagai bagian dari program prioritas Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay,” kata Franky.
Ia menegaskan program tersebut menjadi salah satu agenda prioritas Pemerintah Provinsi, dan akan terus digaungkan.
“Stop Boros Pangan harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya slogan,” katanya.
“Kita ingin membentuk kebiasaan baru yang lebih bertanggung jawab terhadap pangan,” ujar Tintingon.***
Comment