Bolmong, MT – Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Supandri Damogalad SIP, mengingatkan kepada kader Ansor dan masyarakat, agar jangan terprovokasi dengan kejadian pengurusakan Mushola di Perum Agape, Desa Tumaluntung, Minahasa Utara (Minut), kemarin.
Menurutnya, saat ini aparat Kepolisian Minut telah mengambil kangkah tegas atas kejadian tersebut. Meskipun, kejadian ini memilukan hati warga Muslim, namun kita harus mengetahui duduk persoalan, dan jangan secepatnya menanggapi apalagi menyimpulkan, yang akhirnya menambah kegaduhan.
“Apalagi melalui media sosial, sebaiknya cari tau persoalannya. Karena persoalan ini sedang ditangani Kepolisian, kita percayakan saja penyelesaian lewat jalur hukum,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD Bolmong ini, Kamis (30/1).
Dia juga mengingatkan kepada warga Nahdliyin terlebih kader Ansor dan Banser, tetap menjaga diri jangan terprovokasi dan tetap satu komando. Namun, secara tegas juga Supandri mendorong aparat kepolisian dan pemerintah Minut, untuk sesegera mungkin menyelsaikan masalah ini, jangan sampai merembes jauh.
“Aparat dan pemerintah setempatnya juga harus cepat dan tanggap menanganinya. Tangkap para pelaku dan biang keributan dan aktor utama di Musholah tersebut,” tegas Supandri.
Menurutnya, toleransi di Sulut harus terus dijaga, dan berhati-hatilah jangan sampai kejadian ini menjadi pintu masuk oknum-oknum atau kelompok tertentu memprovokasi hingga berujung kepada intoleransi dan merusak hubungan antar kelompok, agama, suku dan budaya yang terjaga selama ini.
“Pagari diri kita, keluarga lingkungan di mana berada, berikan statemen menyejukan jangan provokatif, kedamaian adalah segala-galanya, dan hati-hati dengan kelompok tertentu yang mencoba menggunakan kejadian ini dengan tujuan merusak toleransi,” imbuhnya.
Terpisah Ketua GP Ansor Sulut, Yusra Alhabsyi secara tegas meminta Bupati Minut mencopot kepala desa tempat dimana mushola berada. Juga Yusra mendesak Polres Minut untuk secepatnya mengadakan mediasi terhadap tokoh-tokog agama dan masyarakat di lingkungan tersebut serta melibatkan tokoh agama yang ada di Sulut.
“Kepada masyarakat jangan terpancing dengan situasi ini, aparat keamanan Polri dan TNI sedang mengusut tuntas masalah ini. Kita berharap agar kejadian seperti tidak terulang, dan umut Islam di Perumahan Agape bisa mendapatkan tempat beribadah yang nyaman,” imbuh Yusra.
(gito)
Comment