Bolsel, MT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), berkomitmen untuk membangun kelestarian lingkungan secara kontinu di wilayah itu. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten III, Rikson Paputungan, Rabu (5/2).
Ia menuturkan, saat ini Pemkab Bolsel, bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, yang juga didukung Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, melaksanakan pelatihan Kajian Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) tingkat lanskap Kabupaten Bolsel, yang digelar di Hotel Sutanraja pada 4-6 Februari 2020.
“Pelatihan ini sangat penting untuk menjadi dasar informasi perencanaan pembangunan wilayah yang berkelanjutan di Bolsel. Semisal berkaitan dengan penataan ruang yang menjamin daya dukung dan daya tampung wilayah bentangan alam,” ujar Rikson, mewakili Bupati Bolsel.
Katanya, kajian nilai konservasi tinggi perlu dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) daerah.
“Komitmen dalam melestarikan lingkungan ini salah satunya dinyatakan dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 78 Tahun 2018 tentang penataan kawasan pengungsian satwa dan keputusan Bupati nomor 289 tahun 2019, tentang pembentukan forum kolaborasi pengelolaan kawasan ekosistem esensial koridor kehidupan liar tanjung binerean, di Pinolosian Tengah,” ungkapnya.
Sementara itu, Iwan Hunowu, mewakili WCS Indonesia Program, mengatakan bahwa inisiatif dan komitmen Pemkab Bolsel sangat tinggi perihal pembangunan kelestarian lingkungan. Dan hal ini harus dapat didorong bersama-sama pihak WCS.
“Sebagai mitra pemerintah, kami melihat, kajian kawasan dengan pendekatan KBKT ini dapat menjadi alat perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah lanskap Bolsel, yang nantinya bakal menghasilkan keseimbangan pemanfaatan secara ekonomi, ekologi dan budaya berkelanjutan,” tandasnya.
(wahyu)
Comment