Kasus Covid-19 Melandai, Dosen ini Belanja Tetap Patuhi Protkes 3M

mediatotabuan.co, Kotamobagu — Covid-19 di Kota Kotamobagu cenderung melandai, namun protokol kesehatan (protkes) 3M masih terus digalakan. Devi Kombu, bebas berbelanja tapi tak melepas masker.

Saat ditemui di ssalah satu pusat perbelanjaan di Kotamobagu, Devi membawa anaknya untuk membeli perlengkapan rumah tangga. Keranjang dorong berisi barang belanjaan dan anaknya pun di taruh didalam keranjang agar tidak bisa jalan kemana-mana.

“Ini bagian dari strategi belanja ala emak-emak muda, anak tetap dalam keranjang bersama barang belanjaan agar dia tidak kemana-mana menyentuh barang-barang di pajangan,” kata Devi, Minggu (31/10).

Ia mengaku membaca informasi bila di Kotamobagu sudah tidak ada lagi ada pasien Covid-19 di rumah sakit, artinya pemutusan mata rantai penyebaran virus sudah berhasil dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait lainnya.

“Tapi kita juga tidak boleh lengah, tetap harus patuhi protkes Covid-19. Harus taat dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Ibu ini.

Disinggung bagaima perubahan perilaku keluarga ditengah pandemi, Ia menjawab selama pandemi dan pemerintah masih sosialisaikan agar tetap patuhi protkes, maka ia bersama keluarga belum berani leluasa, artinya ada batasan bila keluar rumah ataupun menemui orang lain di luar keluarga inti.

“Kami keluar rumah bila ada keperluan, bila tidak maka baiknya berdiam di rumah, itupun kalau keluar harus pakai masker, membawa hand sanitizer dan jaga jarak itu sangat penting,” katanya.

Ia memilih keselamatan keluarga lebih penting dibanding urusan lain. Kadangkala ada undangan untuk kumpul-kumpul banyak orang masih dipilahnya. Apabila acara sedikit besar ia memilih tidak datang.

“Kalau hanya kumpul-kumpul sedikit orang bisa, yang penting protkes 3M, ikutlah,” katanya lagi.

Iapun berharap pandemi Covid-19 segera berlalu, agar aktivitas bisa kembali normal dan perekonomian tumbuh lebih baik lagi. Begitupun anak-anak sekolah bisa normal lagi tak seperti saat ini masih pakai sift. 

“Pekerjaan saya dosen di Manado, belum pernah tatap muka dengan mahasiswa, masih daring untuk mengajar, karena masih khawatir dengan Covid-19,” akunya.

Pada intinya kata Devi, tugas dan tanggung jawab tetap dijalankan tapi menyesuaikan dengan keadaan saat ini, yang terpenting memberikan kuliah kepada mahasiswa jalan terus.

“Semua masih serba internet, saya masih khawatir dengan keadaan, selama belum ada pengumuman resmi pemerintah bahwa keadaan sudah kembali normal,” katanya.

Itupun kata Dev,i karena kebijakan kampus tempatnya bekerja masih membolehkan mengajar via internet, karena petinggi di kampus juga masih patuhi anjuran pemerintah dimasa pandemi Covid-19.

“Kan masih dianjurkan untuk pertemuan online, sampai ada petunjuk lagi dari pemerintah,” katanya, yang kini mengajar di salah satu kampus swasta di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.

 

Penulis: Fahmi Gobel 

Comment