mediatotabuan.co, Bolsel – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyebut angka stunting di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) masih tinggi sehingga mendapat perhatian khusus.Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Ir Tino Tandaju, saat rapat dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Bolsel, yang digelar di Sekretariat Daerah (Setda) Bolsel, Kamis (10/02).
“Kami tahu stunting di Bolsel cukup tinggi, berada di angka 27 persen. Tertinggi di Sulut. Sehingga kedatangan kami di sini adalah menyelesaikan bersama-sama untuk menurunkan stunting di daerah ini,” ujar Tino ketika diwawancarai usai kegiatan.
Tino menegaskan, pemerintah Bolsel tidak sedang bekerja sendiri dalam rangka penurunan stunting tersebut, akan tetapi mendapatkan dukungan penuh dari BKKBN.
“Kami dari perwakilan BKKBN Sulut siap membantu agar nanti setiap kegiatan penurunan stunting terakselerasi dengan baik. Artinya kalau selama ini hanya tatanan konsep, maka sekarang kita harus bekerja rill di lapangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, di tahun 2022 salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat data dengan melibatkan lima perguruan tinggi, dalam forum rapat koordinasi Indonesia Cabang Sulut.
“Ini adalah terobosan baru. Kita akan bergerak bersama mahasiswa. Mahasiswa akan turun langsung di setiap melalui program kuliah kerja nyata (KKN),” tandasnya.
Peliput: Apriyanto Rajak
Comment