Mediatotabuan.co, Kotamobagu – Meskipun Sosial distancing (pembatasan sosial) dan physical distancing (jarak fisik) telah dianjurkan pemerintah, bahkan ijtima ulama di Goa Bulan Maret lalu dibatalkan. Pemkot Kotamobagu sempat membantu bus warna kuning digunakan PP beberapa Jamaah Tabligh (JT) asal Kotamobagu.
BACA JUGA : Antisipasi Peyebaran Covid-19 di Rutan, PKB Kota Kotamobagu Bantu Warga Binaan
Saat dihubungi Kepala Dinas Perhubungan Kota Kotamobagu Nasly Paputungan mengakui bila Pemkot saat itu membantu satu unit Bus digunakan oleh Jamaah Tabligh (JT). Bus warnah kuning milik Pemkot tersebut digunakan Pergi-Pulang (PP) oleh warga Kotamobagu yang akan ikut ijtima ulama di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) lalu.
“Satu mobil bus warna kuning (bus sekolah) dan dua sopir dari pihak kami. Kapasitas bus tersebut sekitar 24 kursi,” kata Nasly saat dihubungi via selularnya, Selasa (14/3).
BACA JUGA : Dari Gowa, 5 Orang Jamaah Tabligh Asal Mongkonai Barat Telah Diisolasi
Dijelaskan lagi, warga yang memakai Bus Pemkot Kotamobagu ini berangkat sekitar tangga 13 atau 14 Maret lalu ke Gowa.
“Setibanya, para jamaah tersebut saat langsung diarahkan ke Puskesmas Motoboi Kecil, guna pemeriksaan termasuk kedua sopir Dishub,” ujarnya.
Usai diperiksa kata Nasly, mereka dikarantina mandiri di rumah masing-masing.
Dilansir dari liputan6.com di post 16 Maret 2020, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, memastikan bahwa kegiatan ijtima ulama dunia yang digelar di Kabupaten Gowa, telah resmi dibatalkan.
BACA JUGA : Wabah Corona, Pendapatan Bengkel “Hilang” Hingga 75 Persen
Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak di bawah koordinasi Gubernur Sulawesi Selatan dan Forkopimda Sulsel menyikapi kondisi virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi bencana nasional dan pandemi global.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu dr Tanty Korompot mengatakan, ada tujuh warga Kotamobagu yang merupakan jamaah yang mengikuti kegiatan ijtima di Gowa, hasil rapid tes positif.
“Sudah kami isolasi di RSUD. Meraka dalam keadaan baik dan sudah mendapatkan penanganan khusus dari pihak rumah sakit, sambil menunggu hasil swab tes di laboratorium Makassar,” ungkap dr Tanty, pada konferensi pers, Selasa (14/4).
BACA JUGA : Keluarga Pasien PDP Covid-19 dan Petugas Klinik Medika Jaya Mopuya Dikarantina
Tanty juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada dengan mengikuti anjuran pemerintah.
“Tidak perlu panik, tetap jaga kebersihan, rajin cuci tangan, jaga jarak, gunakan masker dan tetap di rumah jika tidak ada kegiatan yang mendesak,” imbuhnya.
Saat ini Dinas Kesehatan mulai melakukan tracking riwayat dengan kontak, meskipun diakui kesulitan karena yang bersangkutan tiba 21 Maret lalu, dan telah beraktivitas.
“Kebanyakan mereka sudah beraktifitas seperti kerja dan bersama keluarga, usai tiba di Kotamobagu dan dikarantina mandiri selama 14 hari,” ungkap Tanty Korompot.
(obby)
Comment